Kosong.
Rasa nyeri udah ngga ada.sama sekali.
Semuanya berubah,ketika hujan berkata kepadaku,semuanya itu kosong.
Hujan bilang,
Aku sia-sia.
Sia-sia,tidak memiliki arti.
Aku tidak punya alasan yang kuat untuk membalikkan semua perkataan hujan.
Aku tidak cukup kuat untuk melawan hujan.
Aku cuma setitik tinta.
Begitu hujan datang,
Aku melebur bersamanya.
Aku tidak sepekat minyak,
Jika hujan mengguyur minyak,minyak tidak akan melebur menjadi satu.
Dia tidak akan hidup bersama dengan air.
Karna minyak punya pendirian yang cukup kuat,
Lebih dari tinta.
Lebih dari garam.
Aku merasa sama seperti tinta pada air,
Hanya mengkeruhkan air.
Merasa sama seperti garam yg larut dalam air,
Yang hanya memberi rasa asin dalam air.
Itu aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar