Februari 24, 2010
insane
aku terdiam,
kini matahari merejang tubuhku,
menusukku perlahan.
aku masih disana.
terjatuh ditempat yang sama,
belum ada yang mampu membangunkan aku
dari tempat jahanam itu.
matahari berkelut dengan hujan.
tak lama,
hujan kembali melusuhkan aku,
rasa perih terus terasa,
malam jahanam.
ku ingin menjangkau telingamu,
bibirku bergetar menahan segala rasa,
sepi malam itu,
aku bernyanyi dikala hujan mengiring
aku mampu merasakan bunga itu hidup kembali,
bunga berbisik,
aku hidup,
meski aku buta,
hanya mimpi yang mampu menghibur,
aku tertidur diatas seribu bunga,
diatas ada pelangi,
aku mampu merasakan itu,
terjangan ombak,
terik matahari yang menyengat lembut,
disana ada dia,
sesuatu telah mengahantamku,
seseorang meludahiku,
dia berkata,
aku gila.
aku tidak mampu untuk murka,
aku mengerti aku hanyalah titik.
aku menunduk sejenak,
seketika aku mendongakkan kepala,
berkatalah aku kepadanya,
"tidak perlu kau tau bagaimana aku menjadi gila,
selama aku bahagia,
menjadi seorang yang abnormal.
terberkati mereka yang bahagia
karna meludahi titik yang kau bilang gila."
kemudian tertawalah aku kepadanya.
sosok itu terdiam,
dia menunduk dan pergi.
datang lagi seorang,
'gila kau!'
aku tertawa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar